Wednesday, August 26, 2015

Kritik Imam Jonru Sebabkan Murtad

Jonru Ginting sudah seperti imam besar -- tokoh panutan-- di dunia maya (baca Medsos). Pria yang semua berprofesi sebagai mentor sekolah menulis online itu tiba-tiba naik kasta menjadi seorang mufti (pemberi fatwa).

Ia kerap mengomentari setiap fenomena sosial. Namanya semakin "mentereng" menjelang pemilu 2014 lalu: kader PKS ini begitu aktif --bahkan provokatif --menyerang lawan partainya. Jonru semakin "gila" menjelang  pemilu presiden.

Karena prestasinya, namanya masuk dalam kosa kata baru: menjonru sama dengan berbohong, Kontan saja kasus ini sempat ramai, terutama antara dia dengan Akhmad Sahal.

Sebagai "imam besar" Medsos, Jonru memiliki banyak pengikut yang menelang setiap fatwanya tanpa memasak terlebih dahulu. 

Diantara ciri khas Imam Jonru adalah "fatwa kafir", syiah, sesat, dan minimal penganut bidah. Maka, ia disegani lawan (lebih tepatnya sih pada males ngeladenin igauan dia). Sebab, siapa yang tak sejalan dengan fikiran dia, berarti kafir. Sudah banyak tokoh yang kena fatwa sang imam. Sebut saja Prof. KH Quraish Shihab.

Hujjatul facebook (bukan hujjatul islam) ini, suatu ketika, pernah berfatwa: wanita yang selfie sudah tidak suci. Siapa yang tidak gagal faham mendengar fatwa ini?

Untuk itu,. menarik kita simak  Faizal Assegaf,ketua dari Progres 98. Ia kerap kali memberikan pernyataan yang sangat fenomenal. Beberapa jam yang lalu, Faizal kembali memberikan pernyataan yang cukup menghebohkan dan kali ini terkesan menyerang Jonru dan PKS.
Faizal dengan lantang membongkari politik syiah yang yang selama ini dilakukan oleh PKS. Berikut adalah kutipannya:
Sebagian orang begitu takut mengkritik JONRU dan PKS. Khawatir dituduh sesat, kafir, komunis, Nasrani dan Syiah.

Kalau PKS mungkin bisa sedikit dewasa, tapi kadernya seperti Jonru sangat ekstrim dan main teriak: "Anda sesat dan kafir !"

Jonru... INDONESIA beragam budaya dan agama, belajarlah dari FPI, NU, Muhammadyah, HTI, HMI, PMII, & ormas Islam lainya.

Belajar  menerima perbedaan agar tidak menjadi pribadi yang doyan mengkafirkan, sebab anda itu bukan ULAMA tapi kader PKS.

Anda gencar melakukan pengkafiran untuk perpecahan umat, apakah misi anda itu adalah agenda politik PKS ?

Dalam sepekan ini secara kebetulan muncul perdebatan soal Sunni - Syiah di laman fesbuk saya. Dan hal itu memicu kegusaran sebagian orang dengan menarik kesimpulan bahwa saya adalah Syiah, sesat dan kafir.

Menariknya, sebagian besar mereka yang mengkafirkan Syiah adalah para kader PKS. Yang terlanjur dikenal sebagai pembela kepentingan aliran Wahabi yang identik dengan Arab Saudi.

Sementara para pihak yang dituduh Syiah adalah kaum intelektual pengagum Republik Islam Iran. Termasuk siapapun yang memuji kemajuan nuklir Iran atau memberi apresiasi terhadap kepemimpinan Ahmadinejad, maka dikategorikan sebagai Syiah dan dianggap kafir.

Doktrin pengkafiran atas Syiah yang disebarkan oleh kader PKS merujuk pada "Fatwa MUI", yang hingga kini masih menimbulkan pro-kontra dikalangan tokoh-tokoh Islam. Terlebih "fatwa" tersebut belum mendapatkan pengakuan dan diverifikasi oleh ulama-ulama besar di dunia Internasional.

Bahkan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia (NU & Muhammadiyah) secara resmi belum mengakui fatwa MUI tersebut. Pasalnya, produk pengkafiran oleh MUI dianggap sebagai bagian dari kepentingan politik kelompok terkait. Namun ihwal fatwa itu terlanjur beredar dan diyakini sebagai kebenaran mutlak.

Mengapa PKS membenci Syiah...?

PKS sebagai partai politik berciri simbol-simbol Islam memiliki cara pandang yang berbeda dengan PPP, PBB dan PKB yang berbasis NU, Masyumi dan Muhammadiyah. Singkatnya, PKS secara tersirat menegaskan keberadaanya sebagai partai berhaluan politik wahabisme. Itu fakta !

Ciri yang menonjol dari politik Wahabisme adalah kegemaran mereka untuk mengkafirkan setiap orang yang tidak sejalan dengan kelompoknya. Tak heran, ketika anda berbicara tentang prestasi dan kemajuan Republik Islam Iran, maka mereka menuduh kafir. Tapi kalau memuji Arab Saudi, anda akan dianggap beriman dan sodara semuslim.

Pendekatan pengkafiran ala PKS cukup unik dan sekaligus efektif menimbulkan perpecahan di kalangan ummat Islam. Pasalnya, doktrin pengkafiran yang dilancarkan bertujuan memperluas pengaruh aliran wahabisme di Indonesia. Dan puncaknya terjadi jelang Pilpres 2014.

Celakanya, sebagian besar masyarakat terhasut oleh aneka fitnah yang disuarakan oleh PKS yang menuduh Syiah itu kafir. Akibatnya, kelak bila ada yang menulis: "Syiah PKS" maka apakah orang akan mengatakan PKS adalah kafir...?

Dalam Bahasa Arab, Arti Syiah adalah Pencinta, pengikut dan pendukung. Tidak tabuh dan haram bila menyatakan: Saya Syiah Muhammad SAW = pengikut Muhammad SAW, apakah hal itu kafir...?

Ketidakpahaman soal bahasa Arab saja kita bisa tersulut fitnah apalagi menyangkut perbedaan mazhab yang merupakan warisan Islam yang sudah berusia lebih seribu tahun. Kembalikan urusan Sunni - Syiah kepada ulama. Sebagai ummat kita wajib saling berangkulan dan berjuang bersama untuk melawan ketidakadilan.
Faizal Assegaf 
Ketua Progres 98
Bagaimana menurut Anda?

Sumber: attasites com dengan beberapa penambahan. Terutama di bagian awal tulisan.


EmoticonEmoticon